Thursday, October 22, 2015

JALAK SANGU TUMPENG ( TERMAHAR )

     Nama Jalak Sangu Tumpeng dapat diartikan Burung Jalak Berbekal Tumpeng. Jalak adalah burung yang pandai dan rajin mencari makan, mempunyai kepekaan tinggi terhadap lingkungannya tidak merugikan yang lain, dan setia kepada pasangannya. Tumpeng merupakan sajian nasi kerucut dengan aneka lauk pauk yang ditempatkan dalam tampah (nampan besar, bulat, dari anyaman bambu). Tumpeng dalam tradisi jawa merupakan sarana mengucap syukur kepada Tuhan YME. Keris Jalak Sangu Tumpeng merupakan keris lurus, mempunyai makna selalu menempuh “jalan lurus” menuju keutamaan hidup.

Mahar : Rp. 1.800.000















Friday, October 16, 2015

KUDI TEMUAN ( TERMAHAR )

Kudi merupakan bentuk awal dari kujang, seperti halnya Bethok dapur keris yang pertama kali tercipta. Kudi mengalami berkali kali tranformasi hingga terciptalah kujang yang berarti " Kudi Hyang " atau kudi milik Dewa.

Mahar : Rp. 500.000









Sunday, October 11, 2015

KEBO LAJER ( TERMAHAR )

     Nama kebo / mahesa pada jaman kerajaan banyak dipakai oleh kesatria yang mana di pundaknya beban tegaknya pilar sebuah kerajaan. Kebo Lajer meski terbilang dhapur keris lurus yang sederhana, keris kebo lajer memiliki penggemar dan pecinta fanatiknya sendiri karena dipercaya dapat menjadi piandel, Kerbau adalah lambang akan ketangguhan dalam artian mampu untuk bekerja keras menjadi tulang punggung keluarga, dan penarik (rejeki) juga bisa diartikan sebagai lambang kemakmuran.
   
     Kemudian ada pusaka di Keraton Mataram yang berdhapur Kebo Lajer, yaitu Kanjeng Kiai Ageng Mahesa Nular, merupakan pusaka persembahan Kiai Mandureja kepada Nyai Mas Ageng Danureja I, isteri Sri Sultan Hamengku Buwono IV. Kemudian ada Kanjeng Kiai Mahesa Gendari, semula milik Adipati Danurejo yang bergelar KPH Kusumoyudo. Kemudian diserahkan ke Keraton pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono V.

Mahar : Rp. 1.000.000

                                                














Saturday, October 3, 2015

KERIS CARUBUK ( TERMAHAR )

   Keris Carubuk ini memiliki panjang 40cm sehingga termasuk keris corok, konon keris dhapur Carubuk pertama kali dimiliki oleh Kanjeng Sunan Kalijaga. Dhapur Carubuk mengandung makna momot bakuh pengkuh, dimana manusia hendaknya jangan menghindari tantangan dengan memilih yang baik - baik dan menolak yang jelek.
   Didalam perjalanan sejarahnya, pada masanya keris Kanjeng kiai Carubuk ini akhirnya menjadi pusaka andalan Raden Mas Karebet, dan menjadi 'Pusaka piyandel' disaat beliau duduk di singgasana kerajaan Pajang dan bergelar Kanjeng Sultan Hadiwijaya.‬
‪   Di dalam riwayat lain dikisahkan bahwa Kanjeng Kiai Carubuk bahkan sanggup mengalahkan keris Kanjeng Kiai Setan Kober yang dimilik  Kanjeng Pangeran Arya Penangsang.
   Peristiwa itu terjadi ketika seorang pesuruh Arya Penangsang melakukan percobaan pembunuhan kepada Kanjeng Sultan Hadiwijaya dengan memakai keris Kanjeng Kiai Setan Kober.‬

Mahar : Rp. 1.500.000 nego